Munculnya "Zona Merah" di Pertahanan Si Merah
Sesudah pernah simpang siur, pada akhirnya Virgil Van Dijk (29) ditanggung harus mangkir lama, karena terserang luka ligamen lutut (ACL). Luka ini didapatkan Big Virg, karena tekel seram Jordan Pickford di Derby Merseyside, waktu Everton bermain seri 2-2 dengan Liverpool di Goodison Park di pertandingan Liga Inggris.
Kehebatan Tersembunyi Pinang Muda Untuk Ayam
Luka ini jelas satu rugi besar buat Liverpool, sebab bek asal Belanda ini ialah komandan baris belakang team. Sebelumnya luka ini tiba, Van Dijk ialah bek tengah yang peranannya hampir tidak terpindahkan.
Kecuali catatan perform yang lumayan baik, kesehatan serta catatan disipliner yang oke jadi nilai plus. Kelebihan ini sanggup tutup sela, sekalian memberikan perasaan aman di baris belakang Sang Merah.
Kedatangan bekas pemain Southampton ini, sanggup membuat siapa saja tandemnya di jantung pertahanan team tampil lumayan baik tiada kesusahan bermakna.
Walau Alisson terakhir pernah seringkali mangkir sebab luka, Jordan Henderson dkk selalu sanggup raih hasil positif, sama seperti yang diperlihatkan musim kemarin. Salah satunya kuncinya ada di baris belakang yang digalang pemain berperawakan tinggi besar ini.
Tetapi, mangkirsi panjang Virgil Van Dijk kesempatan ini, akan membuat status bek tengah team bimbingan Juergen Klopp ada di "zone merah". Kenapa?
Sebab, Joel Matip (29) serta Joe Gomez (23), duet bek tengah yang disiapkan Klopp jadi alternatif VVD, sama punyai catatan mencemaskan. Tidak dari sisi perform, tetapi dari sisi kesehatan.
Untuk Joel Matip, permasalahan ini jadi fakta dibalik peluang bermainnya yang cukup terbatas. Bek asal Kamerun pernah seringkali mangkir sebab luka, walau tingkat performnya lumayan oke.
Joe Gomez setali 3 uang. Bekas pemain Charlton Athletic ini seringkali mangkir lumayan lama karena luka. Diantaranya, luka ACL sama dengan VVD sekarang ini, pada musim 2015/2016.
Tentu saja, ini membuat jantung pertahanan Liverpool ada dalam zone merah. Seandainya Gomez serta Matip luka, habislah telah.
Oke, Klopp memang lumayan berhasil waktu memberikan tugas Fabinho jadi bek tengah, seperti waktu menang 2-0 atas Chelsea. Jordan Henderson sempat bekerja jadi bek tengah kejutan, serta tampil lumayan baik.
Tetapi, sehubungan pertandingan masih panjang, serta agendanya benar-benar padat, begitu rawan bila cuman memercayakan 2 bek tengah dengan kisah luka cukup kerap, serta memikat Fabinho atau Henderson ke jantung pertahanan.
Janganlah lupa, baris tengah Liverpool punyai pemain yang cukup dekat dengan luka, pada diri Alex Oxlade-Chamberlain (27) serta Naby Keita. Ox sempat mangkir panjang pada tahun 2018 sebab luka ACL, sesaat Keita seringkali dibekap luka otot.
Karena itu, Klopp perlu coba mempromokan pemain muda jenis Sepp Van Den Berg (18) atau Billy Koumetio (17) minimal sampai bursa transfer Januari dibuka. Ditambah lagi, mereka ialah bek tengah dengan talenta cukup janjikan.
Nama pertama kali memang masuk daftar pemain di team penting, walau semakin banyak tampil di piala lokal atau Team U-23. Nama ke-2 adalah anggota team U-19, tetapi pernah turut tour pramusim club musim panas kemarin.
Bila perkembangan perform mereka bagus, karena itu Klopp tidak perlu repot membedah rekening club untuk berbelanja pada musim dingin. Tetapi, bila rupanya tidak sama keinginan, Liverpool dapat beli bek tengah bermutu jenis Dayot Upamecano (RB Leipzig) atau Jules Kounde (Sevilla).
Mengingat keadaan serta keadaannya, belanja pada musim dingin semestinya bukan satu tabu. Di zaman Klopp, The Kop mengambil Virgil Van Dijk di bursa transfer musim dingin 2017/2018, pada harga 75 juta pounds, serta dapat dibuktikan berhasil. Jadi, mengapa tidak?
Luka kronis VVD memang menjadi 1 rugi besar. Tetapi, dengan keunggulan strategi, serta kekuatan Klopp mengoles talenta pemain, memikat dinanti, semacam apa taktik Klopp dalam tangani permasalahan karena luka kronis VVD.
Kemungkinan, begitu awal untuk bicara masalah kesempatan juara. Tetapi, dengan semua persoalan yang ada, seandainya Liverpool dapat terus berkompetisi di kelas atas, semestinya ini bukanlah musim yang jelek.