Musim 2017-18 Jadi Pertanda Messi Bakal Jadi Masalah Terbesar Barca
Barcelona menjadi lagi viral di bursa transfer 2020-21. Situasi sama sempat juga berlangsung pada musim 2017-2018.
Barcelona Akan Jual 12 Pemain |
Untuk pemicu pada tahun ini ditambah lagi jika bukan masalah isu kepindahnya sang megabintang Barca, Lionel Messi. Sedang di 2017-18 pemicunya tentunya kepindahnya Neymar ke Paris Saint Germain (PSG) tetapi masih ada hubungan dengan Messi.
Waktu itu kepindahnya Neymar dihubungkan dengan Lionel Messi. Messi dipandang jadi 'penyebab' keengganan Neymar bertahan di Nou Camp. Langsung saja ini membelah opini supporter Barcelona, ada yang mengikhlaskan kepergian Neymar serta lebih pilih Messi untuk dipertahankan, tetapi ada pula beberapa suara yang ingin untuk Messi berlaku bertambah santun untuk pemain jagoan Barcelona serta tidak memperkeruh situasi.
Yang menarik selanjutnya ialah timbulnya beberapa suara di golongan supporter Barcelona yang memandang Messi bak seorang Dewa serta tidak terpindahkan. Banyak suara yang menyebutkan Barcelona janganlah sampai kehilangan Messi sebab menganggap La Pulga adalah segala hal. Simpelnya Messi adalah Barcelona serta Barcelona adalah Messi. Bukti yang selanjutnya jadi minus pada tahun ini.
Bagaimana tidak, sang dewa sekarang malas serta ingin selekasnya angkat koper dari Nou Camp. Pernyataan jika Messi adalah Barcelona adalah hal lumrah. Meniti karier dengan cara karieronal semenjak 2004 sebelumnya setelah menimba pengetahuan di La Masia, Leo telah memberi banyak gelar untuk publik Catalan.
Leo memang megabintang buat publik Nou Camp. Kebintangannya serta dapat disebutkan melewati seniornya di Barcelona seperti Maradona, Hristo Stoichkov, Romario, Ronaldo serta Ronaldinho.
Tetapi bila kita berkaca pada filosofi fundamen sepakbola jika permainan ini adalah permainan team, melebihkan Messi untuk satu aktor tunggal dibalik kemasyhuran Barcelona terlalu berlebih. Real Madrid sempat merasai benar bagaimana kumpulkan pemain dengan posisi megabintang tidak membuat club itu mempunyai fondasi yang kuat untuk team sepakbola.
Prestasi memang dengan 'mudah' dicapai tetapi jangan lupakan bagaimana pola serta program periode panjang team jadi sisi tidak dipisahkan untuk membuat satu team. Memang begitu mengkultuskan Messi telah jadi sisi dari Barcelona, bukan hanya supporter, manajemen Barcelona serta tidak enggan untuk mengeluarkan direksi yang mengomentari Messi.
Hal tersebut yang dirasa oleh salah satunya direksi Barcelona, Pere Gratacos. Pada Januari 2017 lalu, Gratacos dikeluarkan dari kedudukannya karena hanya menyebutkan jika Messi tidak bermain bagus tanpa ada pertolongan dari seorang Xavi, Iniesta, Neymar, Suarez, serta pemain Barcelona yang lain.
"Leo salah satu pemain penting dalam team, tetapi Barcelona menang sebab semua team. Leo tanpa ada Neymar, tanpa ada Suarez, tanpa ada Iniesta, tanpa ada Pique, tanpa ada pemain lain, tidak jadi pemain yang serupa bagusnya. Walaupun jelas ia ialah pemain paling baik," sebut Gratacos seperti dikabarkan Marca.
Adakah yang keliru dengan pengakuan itu? Faksi Barcelona memandang pengakuan Gratacos tidak sesuai kebijaksanaan club sampai putuskan untuk mengeluarkannya. Sekarang ini Gratacos mungkin tersenyum senang, petinggi yang mengeluarkannya sekarang dibikin keki oleh tingkah Messi.